Memanfaatkan Limbah Kardus Sebagai Media Jamur Merang


Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam mendorong perkembangan ekonomi Indonesia.  Oleh karenanya sektor pertanian harus dapat memacu diri untuk meningkatkan hasilnya.
Pemanfaatan limbah disekitar lingkungan kita setidaknya menjadi alternatif dalam peningkatan produksi pertanian. Limbah kardus misalnya, banyaknya sumber bahan baku kardus menjadi salah satu media dalam melakukan budidaya jamur merang. Selama ini budidaya jamur merang menggunakan jerami, limbah kapas, ampas aren dll.
Jamur dapat tumbuh pada media limbah karena jamur mampu mendegradasi limbah organik. Dengan kemampuan tersebut, jamur dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai guna limbah.
Saat ini lebih dari 15 jenis jamur telah dibudidayakan diseluruh dunia, terbanyak di Cina dan Jepang.  Budidaya jamur di Indonesia relatif baru dibandingkan dengan negara lain seperti, Taiwan, Perancis, Italia, Amerika dan banyak negara lainnya. Keunggulan komparatif budidaya jamur dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya yaitu; tidak diperlukan lahan yang luas seperti kebutuhan lahan pada budidaya tanaman lainnya yang dapat menjadi kendala dan membatasi pengembangan usaha pertanian, sehingga usaha budidaya jamur merupakan solusi bagi petani yang memiliki luas lahan terbatas; bahan baku utama budidaya jamur berasal dari limbah pertanian, perkebunan dah kehutanan serta limbah kardus yang ketersediaannya berlimpah; budidaya jamur merupakan usaha pertanian yang berwawasan lingkungan dan limbah budidaya jamur dapat memberikan nilai tambah jika diolah menjadi campuran pupuk organik atau media tanam tumbuhan; produk jamur memiliki keunggulan lebih dari produk sayuran lain karena kandungan gizinya yang tinggi dan harga relatif murah sehingga potensial untuk memperbaiki gizi masyarakat, bahkan beberapa jenis jamur konsumsi ada yang berkhasiat obat sehingga jamur merupakan makanan sehat yang berkhasiat obat; budidaya jamur dapat dijadikan usaha agribisnis yang berkelanjutan, kegiatan pasca panennya dapat dijadikan produk olahan makanan dan obat yang memiliki nilai tambah yang tinggi; Indonesia memiliki ekogeografi dan mikroklimat tersendiri sebagai daerah tropika dengan kelembaban udara yang tinggi serta tidak memiliki 4 musim merupakan tempat budidaya yang ideal untuk berbagai jenis jamur, dan jamur yang memerlukan suhu relatif tinggi pada dataran rendah dan jamur yang memerlukan suhu relatif rendah pada dataran tinggi serta dapat berproduksi sepanjang tahun.
Budidaya jamur prinsipnya adalah memindahkan proses dekomposisi mated organik oleh mikroorganisme (jamur) di alam ke ruang yang sederhana dan terkendali yang dilandasi tujuan ekonomi. Budidaya jamur dalam perspektif ekologi-ekonomi adalah salah satu proses siklus mated di ekosistem yang berdampak ekonomi. Budidaya jamur memanfaatkan limbah sebagai media proses sehingga limbah tersebut memiliki nilai ekonomis yang cukup besar bagi pendapatan masyarakat.

No comments:

Post a Comment